Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Tumben Memimpikan Teman Facebook

Biasanya kita memimpikan orang yang sudah pernah ditemui di dunia nyata, namun adakalanya seseorang yang hadir dalam mimpi adalah orang yang kita kenal di dunia maya. Bahkan ada orang yang memimpikan orang yang tidak dikenalnya, tetapi di kemudian hari orang itu nyata adanya, dengan kata lain lebih dulu bertemu dalam mimpi. Nah! Tadi malam saya tumben memimpikan teman facebook dari pulau Jawa, muslimah. Ceritanya begini:

Di dekat rumah tantenya saya bertemu om Tole di jalan, om dari pihak ibu, berboncengan dengan seseorang. Mereka baru pulang dari berjudi sambung ayam, katanya menang. Mereka pun berlalu, saya melanjutkan perjalanan ke sebuah pos. Disana akan diadakan pernikahan sepupu. Saya menghiasi pohon yang tumbuh di sekitat pos. Daun-daun pepohonan sebagian di bawahnya saya cat dengan cat warna merah agar pemandangan lebih indah dan arristik.

Tak lama berselang kedua pengantin sudah datang beserta rombongan. Ternyata pengantinnya teman facebook saya, Pidiyan**. Pernikahannya tentulah menggunakan adat Jawa, baik pakaiannya maupun proses akad nikahnya, termasuk pendetanya, seorang Romo Pendeta Hindu berpakaian khas adat Jawa.

Saat mereka sibuk dengan acara pernikahannya, saya sibuk menghaturkan persembahan canang sari di beberapa tempat yang seharusnya. Menjelang akhir proses pernikahan, Pidiyan** ingin tahu ramalan masa depan hubungannya, meski dia sendiri sudah tahu ilmu perjodohan dan juga sudah tahu mencari hari baik pernikahan yang diajarkan dalam keluarganya secara turun-temurun.

"Anakku, pada awal-awal pernikahanmu, suamimu akan sering berselingkuh karena tidak puas denganmu. Tetapi di kemudian hari akan hidup rukun." Ujar Romo pendeta setelah melihat perbintangan mereka.
Mendengar kata-kata itu dari Romo Pendeta, suaminya nyengir. Merasa ketahuan kalau dirinya play boy.
"Bagaimana mungkin hal itu terjadi, Romo Pendeta? Padahal kami sudah mempelajari ilmu perjodohan, dan tentunya kami juga sudah menikah pada hari yang baik."
"Tampaknya dalam hal ini, kekuatan takdir lebih berkuasa" jawab Romo Pendeta.

Saya ikut menyimak percakapan menarik itu, lalu memberitahu nasehat pada Pidi**ti, "Menurutmu, mana lebih baik bahagia dulu dibandingkan menderita terlebih dahulu?"
Belum dijawab keburu bangun.

Tersadar dari mimpi berasa bahwa mimpi itu sebuah sindiran, selain juga pertanda ada kaletehan di rumah tantenya (simbol pernikahan). Hal menarik bagi saya makna dari kronologi mimpinya. Mimpi ini merupakan nasehat Bhatara Kawitan (simbol om Tole karena omnya menjadi jero dasaran Bhatara Kawitan), sehingga Romo Pendeta itu adalah Bhatara Kawitan. Beliau membawa nasehat atau kabar baik (simbol menang berjudi).

Bhatara Kawitan memberitahu bahwa meski saya sudah tahu ilmu perjodohan dan juga mempelajari hari baik pernikahan, namun takdir lebih berkuasa atas apa yang saya alami, yaitu merasa menderita soal kehidupan asmara. Lalu diberikan bayangan atau pilihan, 'Mana lebih baik menderita dahulu atau bahagia lebih dulu kemudian menderita?' (Simbol saya memberi nasehat pada temannya, namun maksud sebenarnya nasehat itu ditunjukan ke saya).

Dalam ajaran Hindu terdapat dalil yang selaras dengan nasehat tersebut, dinyatakan bahwa kebahagiaan berakhir dengan penderitaan, dan penderitaan berakhir dengan kebahagiaan. Oleh karena itu, orang bijaksana tidak bersedih hati di kala duka, tidak bersenang-senan
g di kala bahagia. Dia yang tetap seimbang dalam kedua keadaan itu maka kebahagiaannya akan langgeng (sat cit ananda).

Mimpi di atas merupakan bimbingan dari Sesuhunan (dewata), melanjutkan mimpi sehari sebelumnya yang juga berupa bimbingan. Jawaban dari doa dua hari lalu. Oleh karena itulah dalam mimpi saya sibuk menghaturkan canang sari pada saat teman saya sibuk acara nikah.

Memang, dalam kehidupan kita takdir (nasib: karma masa lalu) dominan lebih berkuasa, namun sebagiannya juga merupakan karma masa kini. Menurut penelitian spiritual, 65 persen kehidupan kita saat ini ditentukan oleh kekuatan takdir/nasib, sisanya merupakan kehendak bebas. Kehendak bebas inilah yang kita gunakan untuk memperbaiki nasib buruk kita, dengan menerima apa yang menimpa kita, mesyukuri apa yang telah didapat, dan berusaha semaksimal mungkin. Dalam hal pernikahan, guna mengurangi hal-hal tak baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga kita bisa mempelajari ilmu perjodohan (patemuan) agar tidak menikah dengan sembarang orang, juga menikah pada hari baik, mengenal pasangan dan keluarganya lebih jauh sebelum menikah, dan lain sebagainya. Agar kelak tidak menyesal, dan tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang kita alami.
Labels: diskusi Hindu, Mimpi

Thanks for reading Tumben Memimpikan Teman Facebook. Please share...!

0 Komentar untuk "Tumben Memimpikan Teman Facebook"
Back To Top